Pengobatan ALA NABI
Penyakit adalah perubahan dari kondisi normal yang bisa dideteksi baik perubahan tersebut secara fisik, maupun mental yang mengakibatkan dampak-dampak negatif yang nyata.
Menurut para ulama penyakit itu sendiri terbagi menjadi dua yaitu penyakit hati dan penyakit badan (jasmani). Terkait dengan penyakit, di dalam Islam, Rasulullah mencontohkan beberapa sistem pengobatan yang hingga saat ini telah diakui sebagai sistem pengobatan yang populer.
“Berobatlah wahai hamba-hamba Allah, karena Allah tidak menciptakan penyakit, kecuali juga menciptakan obatnya, kecuali satu penyakit yaitu tua.” (HR. Ahmad)
Rasulullah juga pernah menyindir dan mengatakan bahwa, “Ada dua nikmat, yang banyak manusia tertipu (terlena) oleh dua nikmat ini yaitu kesehatan dan kesempatan (waktu luang).” (HR Bukhari)
Pengobatan Nabi (Thibbun Nabawi)
Istilah Thibbun Nabawi mulai dimunculkan oleh para dikter muslim pada abad ke 13 untuk memudahkan klasifikasi ilmu kedokteran. Thibbun Nabawi dipakai untuk menunjukkan ilmu-ilmu kedoketeran yang berada dalam bingkai keimanan kepada Allah, serta Bimbingan Al Qur’an dan As Sunnah, yang dibedakan dengan ilmu-ilmu kedokteran yang tumbuh liar, yang bertentangan dengan Al Qur’an dan As Sunnah seperti yang terjadi pada zaman sebelum kedatangan islam.
Dari Ibnu Abbas, rasulullah bersabda, “Kesembuhan itu ada dalam tiga hal, yakni minum madu, syatan alat bekam dan sundutan api. Aku melarang umatku berobat dengan sundutan api.” (HR Bukhari)
Madu
QS An Nahl (16) : 68-69
“Robbmu mewahyukan kepada lebah, “buatlah rumah-rumah di gunung-gunung, pohon-pohon, dan tempat-tempat yang dibuat oleh manusia. Kemudian makanlah setiap buah-buahan dan tempuhlan jalan Robb-mu dengan mudah”. Dari perut lebah itu keluar cairan dengan berbagai warna, di dalamnya terdapat kesembuhan bagi manusia. Sungguh dalam yang demikian terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berfikir.”
BEKAM
Bekam atau Hijamah secara bahasa berarti menghisap. Bekam bisa diartikan sebagai metode pengobatan dengan cara menghisap darah kotor pada bagian tubuh tertentu. Rasulullah Saw. bersabda, “Sesungguhnya pengobatan paling utama yang kalian lakukan adalah hijamah (berbekam).” (HR Bukhari Muslim)
Selain kedua hal yang disebutkan, dalam Islam juga terdapat bahan-bahan pengobatan yang juga diajarkan oleh Rasulullah.
Air Zam-zam
Rasulullah bersabda, “Sungguh air zam-zam adalah air yang diberkati, ia makanan untuk yang lembur dan penyembuh penyakit” (HR Bukharo Muslim)
Habbatus Sauda (jintan Hitam)
Dari Abi Hurairah, Rasulullah bersabda, “Di dalam habbatus sauda terdapat penyembuh setiap penyakit kecuali kematian.”
Ruqyah
Diriwayatkan dari Aisyah bahwa Rasul apabila datang kepada orang yang sakit atau didatangkan orang sakit kepada beliau, maka beliau mengucapkan do’a, “Hilangkan penyakit, wahai Rabb Manusia! Sembuhkanlah, Engkau Maha Penyembuh, tidak ada kesembuhan kecuali kesembuhan-Mu, kesembuhan yang tidak menyisakan penyakit.”
DEBU (Tanah)
Nabi pernah berkata kepada orang yang sedang sakit, “Debu tanah kami dengan ludah sebagian kami, sembuhlah orang yang dakit diantara kami, dengan izin Rabb Kami.”
Empat Langkah Pengobatan Nabawi :
1. Memohon pertolongan dan tawakal kepada Sang Maha Penyembuh, Allah SWT.
2. Mengidentifikasi penyakit dengan cara melihat gejala-gejalanya.
3. Mengetahui bahwa obat khusus itu lebih baik dibandingkan dengan obat umum, contohnya celak merupakan obat untuk mata yang lebih baik dari pada madu
4. Menentukan obat yang paling tepat. Misalnya:
a. Bila penyakit yang diderita bersifat psikis (kejiwaan) maka obat yang paling tepat adalah zikir, shalat, ibadah dan rqyah.
b. Bila penyakit yang diderita bersifat fisik (jasmaniah), maka pengobatan dengan madu dan atau habatus sauda bisa digunakan, jika menyangkut organ-organ dalam tubuh (seperti hati, lever, jantung, ginjal dll)
c. Bila penyakit tersebut menyangkut organ-organ luar tubuh (seperti luka-luka pada bagian luar tubuh) maka bisa diolesi madu dan atau minyak zaitun.
d. Pembekaman bisa dilakukan untuk penyakit yang menyangkut organ dalam maupun organ luar tubuh.
e. Ruqyah, doa, shalat sepertiga akhir malam merupakan obat semua penyakit yang tidak bisa disembuhkan.
f. Hanya kepada Allah lah tempat meminta pertolongan dan kesembuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar